Penjualan Netbook Melambat, Tablet Makin Kuat

VIVAnews - Menurut ramalan ABI Research,sekitar 11 juta tablet PC dan kurang lebih 43 juta netbook akan terjual sepanjang tahun ini.Sedikit lebih rendah dari perkiraan para pengamat pada akhir tahun lalu yang cukup optimis netbook akan mencatat penjualan luar biasa di tahun ini.

Meski demikian,analis prinsipal ABI Research Jeff Orr mengatakan 42 juta netbook yang dikapalkan tahun ini sudah lumayan baik meski angkanya tak sefantastis beberapa tahun sebelumnya.

"Menurunnya permintaan netbook bisa jadi dipengaruhi kehadiran tablet PC yang mendapat sambutan cukup baik.Pertumbuhannya sangat pesat di luar dugaan.11 juta unit tablet di tahun ini menembus perkiraan sebagian besar pengamat," kata Orr,dikutip VIVAnews dari Cellular News,Jumat 15 Oktober 2010.

Namun,diakui Orr,tablet PC masih perlu usaha lebih untuk menjadi produk massal,yang mana perlu mengantungi penjualan hingga 40-50 juta per tahun, menurut ambang batas ABI Research.

"Apple telah memasarkan beberapa juta unit iPad pada kuartal pertama,dan menjadi pelopor pasar tablet," ujar Orr."Tapi, daya serap tablet belum mampu melampaui netbook.Harga rata-rata iPad diatas US$650 sepertinya akan sulit diadopsi pasar secara massal.Harga adalah elemen terpenting dalam sebuah kompetisi," ungkapnya.

Apple kini hampir menguasai pasar tablet PC lingkup global.Namun,ia kedatangan kompetitor serius dari Korea Selatan,Samsung Galaxy Tab yang mulai didistribusi di AS melalui jaringan operator.Model distribusi yang berbeda dari Apple iPad.

Bahkan,di luar AS pun Samsung cukup agresif.Dalam waktu dekat,Vodafone akan memboyongnya ke Inggris dan mungkin beberapa negara yang menjadi pasarnya.Sementara di Jepang,NTT DuCoMo sudah ancang-ancang "melempar" Galaxy Tab ke pasar.

Selain Galaxy Tab,tablet PC besutan Research In Motion (RIM) PlayBook juga digadang-gadang menjadi "pembunuh" iPad."PlayBook tablet memiliki segmen tersendiri,khususnya korporat atau jajaran manajer perusahaan.Karena ia sangat cocok dipasangkan dengan BlackBerry," tukas Kevin Burden,practice director ABI Research.